Saat pencanangan Tahun Kunjungan Wisata Indonesia Tahun 2008 ini, ada sebuah pertanyaan yang menggelitik di rongga jiwa saya,…. untuk siapa Visit Indonesia 2008 ini ? apakah untuk rakyat dan bangsa kita, untuk menarik wisatawan asing, untuk mengejar devisa, untuk memperbaiki citra bangsa kita yang kadung banyak warna celanya, untuk apa dan siapa ?
jawabannya tentu beragam……….

Untuk apa semangat tahun kunjungan wisata dan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata lainnya yang dibangun itu, jika tujuan utamanya ditujukan untuk kenyamanan dan keselamatan Turis Asing ??? Jika begitu apakah rakyat jelata dinomor duakan untuk menikmati dunia pariwisata di buminya sendiri ? apalah artinya pembangunan sebuah infrastruktur pariwisata itu, jika rakyat sendiri tak bisa dan selalu bias untuk menikmatinya ??

Mari kita berjalan, berwisata, berpetualangan untuk diri kita, untuk masyarakat kita, untuk orang orang dilingkungan kita. UNTUK RAKYAT DAN BANGSA KITA.
Dunia Pariwisata Indonesia, adalah dunia kita, adalah milik kita, yang utama adalah buat kita, karena itu mari kita cintai keindahan bumi kita, mari kita jaga keelokan dan kebersihannya, mari kita bela dari eksploitasi sumber dayanya yang tak terkira.
Dunia Pariwisata Indonesia “Bukan untuk orang lain atau bangsa asing yang hanya untuk sekedar mengejar DEVISA.”
VISIT INDONESIA YEAR (sampai tahun kapanpun) adalah untuk keindahan, keelokan, kedamaian, kenyamanan, kemaslahatan, kesejahteraan, semangat dan rasa memiliki bagi kita rakyat Indonesia, “Bukan untuk mengajak para turis dari negara lain berlomba lomba datang ketempat kita”
Yakinlah JIKA RAKYAT KITA YANG TERLEBIH DAHULU DIUTAMAKAN, maka turis asing akan otomatis mencintai dan mengagumi keindahan Bumi Nusantara kita, yakinlah tanpa promosi yang besar besaran turis asing akan berbondong bondong mengunjugi bumi kita, yakinlah Devisa Negara dari Pariwisata akan mengalir kepundi pundi rakyat kita. Bukan ke kantong kantong pengusaha KONGLOKORUPTOR atau ke kantong BIROKORUPTOR……. Oleh : Empi MUSLION JB
Komentar :
Posting Komentar