Danau Kerinci dan Candi Muaro Jambi

Provinsi Jambi terus berbenah diri memperbaiki infrastruktur sektor pariwisata menghadapi tahun kunjungan wisata Jambi, “Visit Jambi Year (VIY) 2009. Jambi juga telah mengagendakan berbagai kegiatan dalam taraf nasional dan internasional untuk menyambut perhelatan itu.
“Dalam dua tahun terakhir, Jambi terus berbenah diri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jambi, Dra Muallimah Radhiana.
Agenda yang disiapkan 2009 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri antara lain Festival Danau Kerinci, Gelar Seni Budaya Indonesia, dan Festival Candi Muarojambi yang digelar setiap Hari Raya Waisak.
Provinsi Jambi juga tengah membuka akses ke lokasi wisata alam, sejarah, dan budaya.
“Pada 2009 kita sudah siap, selain terus mempersiapkan berbagai program wisata,” kata Muallimah.
Menyambut VJY 2009, Jambi juga membenahi beberapa objek wisata di Jambi seperti Candi Muarojambi, Danau Kerinci dan empat taman nasional yang ada di Jambi.
Untuk menyukseskan VJY 2009, Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin telah mengumpulkan semua pengusaha yang tergabung dalam asosiasi pariwisata, seperti Asita, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Mereka menyatakan siap menyukseskan dan memasarkan potensi objek wisata alam dan sejarah di Jambi di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Zulkifli menyatakan Provinsi Jambi akan menyelenggarakan kembali kegiatan besar seperti arum jeram di Batang Merangin, Festival Candi Muarojambi, Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci dan Pekan Pesona Budaya Jambi.
Bercermin dari pengalaman VIY 2008, untuk menghadapi Visit Jambi Year (JVY) 2009, perlu dibenahi seluruh infrastrukturnya mulai dari objek wisata hingga ke pendukung lainnya.
Pemprov Jambi berharap wisatawan nusantara dan mencanegara yang akan melihat festival Candi Muarojambi dapat menggunakan jalur sungai Batanghari hingga sampai ke komplek candi.
Selain Festival Candi Muarojambi dan lomba Arung Jeram Internasional di Sungai Batang Merangin, Jambi akan menggelar berbagai kegaiatan Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci pada Juli 2009, Pekan Pesona Budaya Jambi dilakukan di Kota Jambi pada Desember 2009, dan Festival Barongsai Internsional di Kota Jambi pada Juli 2009.
Selanjutnya kegiatan olahraga otomotif offroad tingkat internasional di Kab. Merangin pada Juni 2009, Festival Layang-layang di Kerinci pada Nopember dan Jambi bertabur Diskon pada Mei di seluruh kabupaten dan kota.
Festival pendukung lainnya juga digelar lomba cerita dongeng rakyat tingkat internasional, temu teater dan pameran lukisan se Sumatera yang digelar pada Nopember dan Desember 2009.
Dari berbagai rangkaian kegiatan tersebut diharapkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2009 meningkat. Jumlah wisatawan manca negara dan nusantara yang datang ke Provinsi Jambi pada 2008 sudah mencapai 800 ribu orang.
“Agar dapat menikmati pemandangan Sungai Batanghari, kami akan tawarkan para tamu untuk menikmati festival Candi Muarojambi dari sisi sungai,” kata Muallimah.
Jambi optimis kunjungan wisatawan yang datang pada agenda JVY 2009 akan meningkat dibandingkan Jambi menghadapi VIY 2008.
Taman Nasional
Jambi juga membenahi tiga taman nasional yang terletak di enam kabupaten guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah.
Untuk mendukung pariwisata tersebut, dibangun fasilitas seperti “home stay” di pinggiran zona taman nasional. “Home stay perlu dibangun di zona-zona tertentu untuk menampung wisatawan yang berkunjung ke kawasan taman nasional,” ujar Maullimah.
Menurut Maullimah wisatawan manca negara asal Eropa, Australia dan Canada yang pernah berkunjung ke Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) dan Taman Nasional Berbak (TNB), semuanya mengakui kesulitan mencari tempat tinggal.
Namun demikian, untuk membenahi taman nasional itu, Disbudpar perlu mendapat dukungan semua sektor baik di daerah maupun pusat.
Tiga taman nasional yang berada di Provinsi Jambi tersebut mempunyai spesifikasi dan karekteristik yang berbeda dan mempunyai khas tersendiri.
“Sampai saat ini investor yang berminat menanamkan modalnya untuk membangun resor dan “home stay” di kawasan penyangga pada titik terdekat dengan taman nasional, masih kurang,” kata Muallimah.
Selain itu Disbudpar Provinsi Jambi juga sedang memikirkan pola kemitraan antara hotel berbintang dan hotel melati sehingga terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
Pemerintah hanya sebagai fasilitator dan para pengusaha pelakunya. Jadi diharapkan keseriusan pengusaha bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jambi untuk mewujudkan dan menyukseskan VIY 2008 dan VJY 2009.
Pemerintah menetapkan tahun kunjungan wisata Jambi 2009 dengan momentum peringatan 100 tahun kebangkitan nasional untuk kebangkitan pariwisata Jambi.
Mualimah menjelaskan, saat ini Jambi telah memiliki 11 hotel bintang, 107 hotel melati dan tujuh home stay, serta 33 restoran dan 342 rumah makan, yang siap menyambut VJY 2009.
Potensi wisata mencapai 269 objek wisata, 46 Biro perjalanan wisata, lima jasa konvensi dan 117 Sanggar Seni yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di Jambi.
Jumlah kunjungan wisatawan Nusantara ke Jambi dari tahun ketahun juga meningkat. Jika pada 2004 tercatat 34.000 orang, dan wisatawan mancanegara 25.000 orang, pada 2005 wisatawan nusantara menigkat lebih kurang 35.000 orang dan wisatawan mancanegara 28.000 orang.
Pada 2006 relatif stagnan, yakni wisatawan nusantara sebanyak 35.000, dan wisatawan mancanegara 27.000 orang.
Sementara itu, para pengusaha biro perjalanan dan travel yang terbagung dalam DPD Asita Jambi telah siap mengemas paket-paket wisata yang layak jual untuk menyambut VIY 2009.
Ketua DPD Asita Jambi, M Ali Rahman Siwoon mengatakan, paket wisata di Jambi laik jual, dan itu telah uji coba pada 2007 di Jambi dalam sebuah kegiatan pasar penjualan paket wisata atau Jambi Travel Mart (JTM) di digelar pemerintah daerah bekerjasama dengan sejumlah DPD Asita di Indonesia.
Arus kunjungan wisatawan dalam negeri dan mancanegara ke Jambi bisa ditingkatkan, karena Asita Jambi telah menjalin kerjasama dengan Asita Bali untuk menjembatani arus masuk wisatawan mancanegara.
Untuk menyambut VJY, Asita Jambi mencoba menawarkan paket wisata lingkungan (ecotourism), seperti Cagar Alam Berbak di Taman Nasional Berbak (TNB) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dan situs candi Muarojambi.*http://matanews.com/2008/10/31/danau-kerinci-dan-candi-muaro-jambi/

Related Post